DAlam setiap Agama diajarkan bahwa kita harus menjaga lingkunga
Kristen
“ Tumbuhlah dan berkembang biaklah, dan isilah serta taklukan bumi ini, dan kuasakan ikan di laut, dan arus udara, dan segenap mahkluk hidup di bumi.” (Genesis, Bab awal perjanjian lama, ayat 28)
Hindu
Agama hindu menerima konsep bahwasannya alam adalah “Ibu Pertiwi” , Ibu dari semua ibu. Hindu memandang alam sebagai guru, yang memperkaya manusia dengan kearifannya.
Budha
Sang budha mengajarkan untuk hidup di jalan yang benar dalam keselarasan dengan alam. Pelestarian alam adalah tudas yang harus dilaksanakan oleh semua orang. Apabila seorang manusia bertindak tidak bermoral termasuk merusak alam. Pasti akan terjadi akibat yang menyebabkan bencana.
Islam
Kemiskinan adalah gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. menurut para ahli ekonomi, kemiskinan di bedakan menjadi dua. Kemiskinan absolut dan relatif. Kebanyakan para ahli ekonomi mendefinisikan kemiskinan absolut adalah keadaan dimana pendapatan per kapita seseorang di bawah $.1 per hari atau orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh, kira-kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki-laki dewasa.
Penyebaab kemiskinan antara lain:
1. Penyebab individual (patologis)
2. Penyebab keluarga
3. Penyebab Sub-Budaya
4. Penyebab Agensi
5. Penyebab structural
Dari kelima pandangan umum tentang penyebab kemiskinan hampir semuanya merupakan penyebab kemiskinan di Indonesia saat ini. Penyebab tersebut dikelompokan lagi menjadi dua bagian. Penyebab internal dan eksternal. Walaupun keduanya saling berhubungan tapi akan mempermudah kita memahami penyebab kemiskinan tersebut.
Penyebab internal adalah penyebab kemiskinan karena pola pikir seseorang sehingga mempengaruhi pilihan hidupnya. Pola pikir tersebut dapat terbentuk karena kurangnya tingkat pendidikan. Sedangkan pengaruh eksternal terjadi kerena faktor lingkungan, peperangan, kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Menurut data World Bank, jumlah masyarakat miskin di Indonesia sekitar 66,8 % atau sekitar 154.898.038 jiwa. Dari jumlah diatas sekitar 26.332.666 berpendapatan dibawah $. 1 / hari dan sisanya di bawah $. 2 / hari. Pendapatan domestic bruto (PDB) indonesia per kapita berada di urutan ke 115 dengan $. 1.925 / kapita atau berada di peringkat kelima untuk kawasan asia tenggara setelah Singapura, Brunei Daarussalam, Malaysia dan Thailand.
Kemiskinan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup lebih parah lagi. Lingkungan hidup yang merupakan kombinasi fisik yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan makhluk hidup untuk bertahan hidup mungkin akan semakin sedikit. Apabila hal itu benar-benar terjadi, dimana lagi makhluk hidup dapat mengusahakan kehidupan mereka.
Mereka akan berbuat apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menebang pohon di hutan secara illegal untuk di jual kayunya, menangkap ikan dengan pukat harimau dan bom ikan dengan maksud agar mendapatkan ikan lebih mudah dan banyak, atau mendirikan pertambangan illegal dengan peralatan minim yang hampir tidak mungkin mereka dapat mengontrol ambang batas kandungan limbah yang mereka hasilkan.
Assar Lindbeck menulis dalam bukunya Kritik Atas Ekonomi Kiri Baru! Bahwa Lingkungan hidup masih merupakan sebuah “barang mewah” bagi mereka yang hidup dengan modal pas – pasan, dalam arti bahwa mereka tidak memberikan prioritas tinggi kepada lingkungan hidup, sampai standar kehidupan mereka terpenuhi .
Bagaimana mereka bisa memiliki sebuah mobil bertenaga hydrogen yang saat ini di klaim sebagai salah satu yang ramah terhadap lingkungan kalau untuk bayar angkutan kota saja susah, bagaimana mereka dapat memiliki sanitasi air yang baik kalau mereka mandi, mencuci dan buang air di sungai. Bagaimana mereka dapat memiliki atap ber solar system kalau atap yang saat ini saja tidak selalu bisa menahan derasnya hujan yang turun.
Mungkin bagi sebagian orang hal ini adalah kecil atau bahkan tidak mereka perdulikan sama sekali. Tapi sebenarnya hal ini adalah rumit, penting dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerusakan lingkungan yang telah terjadi saat ini.
Di Indonesia saja kerusakan lingkungan berbentuk polusi udara dan polusi air sudah sedemikian parahnya. Pemerintah menghabiskan sekitar 400 juta dolar AS pertahunnya hanya untuk mengurusi polusi udara yang memang sebagian besar di sebabkan oleh kendaraan bermotor yang memang berkembang biak dengan cepat. Polusi udara yang ada kebanyakan dihasilkan oleh sepeda motor yang memang kebanyakan tidak menggunakan catalytics converter ( Pengubah emisi kendaraan bermotor) Dipastikan mereka yang mengendarai sepeda motor adalah mereka yang dikelompokan menengah kebawah. di bantu dengan polusi udara dari kebakaran hutan dan industri – industry seperti industry kimia, minyak, batu bara dan makanan.
Mungkin kita semua dapat membayangkan andaikata uang tersebut di investasikan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang menyerap ribuan tenaga kerja. Bayangkan apabila setiap tahun selalu berdiri perusahaan- perusahaan baru. Berapa ribu tenaga kerja yang terserap? Bayangkan garis kehidupan mereka berubah! Bayangkan mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anaknya! Bayangkan anak-anak mereka menjadi lebih sosialis di banding orang tuanya yang sudah sangat sosialis!
Setidaknya kita tidak dipungut bayaran untuk tetap berkhayal (meminjam kata-kata teman saya)dan tetap optimis bahwa Negara yang “kaya” ini akan menjadi besar esok hari.
Islam
“ janganlah merusak di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya. Tapi serulah ia dengan ketakutan dan kerinduan. Sungguh rahmat Allah dekat dengan mereka yang berbuat kebaikan.”( Q.S Al-A’raf , 56 )
Kristen
“ Tumbuhlah dan berkembang biaklah, dan isilah serta taklukan bumi ini, dan kuasakan ikan di laut, dan arus udara, dan segenap mahkluk hidup di bumi.” (Genesis, Bab awal perjanjian lama, ayat 28)
Hindu
Agama hindu menerima konsep bahwasannya alam adalah “Ibu Pertiwi” , Ibu dari semua ibu. Hindu memandang alam sebagai guru, yang memperkaya manusia dengan kearifannya.
Budha
Sang budha mengajarkan untuk hidup di jalan yang benar dalam keselarasan dengan alam. Pelestarian alam adalah tudas yang harus dilaksanakan oleh semua orang. Apabila seorang manusia bertindak tidak bermoral termasuk merusak alam. Pasti akan terjadi akibat yang menyebabkan bencana.
Kemiskinan adalah gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. menurut para ahli ekonomi, kemiskinan di bedakan menjadi dua. Kemiskinan absolut dan relatif. Kebanyakan para ahli ekonomi mendefinisikan kemiskinan absolut adalah keadaan dimana pendapatan per kapita seseorang di bawah $.1 per hari atau orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh, kira-kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki-laki dewasa.
Penyebaab kemiskinan antara lain:
1. Penyebab individual (patologis)
2. Penyebab keluarga
3. Penyebab Sub-Budaya
4. Penyebab Agensi
5. Penyebab structural
Dari kelima pandangan umum tentang penyebab kemiskinan hampir semuanya merupakan penyebab kemiskinan di Indonesia saat ini. Penyebab tersebut dikelompokan lagi menjadi dua bagian. Penyebab internal dan eksternal. Walaupun keduanya saling berhubungan tapi akan mempermudah kita memahami penyebab kemiskinan tersebut.
Penyebab internal adalah penyebab kemiskinan karena pola pikir seseorang sehingga mempengaruhi pilihan hidupnya. Pola pikir tersebut dapat terbentuk karena kurangnya tingkat pendidikan. Sedangkan pengaruh eksternal terjadi kerena faktor lingkungan, peperangan, kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Menurut data World Bank, jumlah masyarakat miskin di Indonesia sekitar 66,8 % atau sekitar 154.898.038 jiwa. Dari jumlah diatas sekitar 26.332.666 berpendapatan dibawah $. 1 / hari dan sisanya di bawah $. 2 / hari. Pendapatan domestic bruto (PDB) indonesia per kapita berada di urutan ke 115 dengan $. 1.925 / kapita atau berada di peringkat kelima untuk kawasan asia tenggara setelah Singapura, Brunei Daarussalam, Malaysia dan Thailand.
Kemiskinan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup lebih parah lagi. Lingkungan hidup yang merupakan kombinasi fisik yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan makhluk hidup untuk bertahan hidup mungkin akan semakin sedikit. Apabila hal itu benar-benar terjadi, dimana lagi makhluk hidup dapat mengusahakan kehidupan mereka.
Mereka akan berbuat apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menebang pohon di hutan secara illegal untuk di jual kayunya, menangkap ikan dengan pukat harimau dan bom ikan dengan maksud agar mendapatkan ikan lebih mudah dan banyak, atau mendirikan pertambangan illegal dengan peralatan minim yang hampir tidak mungkin mereka dapat mengontrol ambang batas kandungan limbah yang mereka hasilkan.
Assar Lindbeck menulis dalam bukunya Kritik Atas Ekonomi Kiri Baru! Bahwa Lingkungan hidup masih merupakan sebuah “barang mewah” bagi mereka yang hidup dengan modal pas – pasan, dalam arti bahwa mereka tidak memberikan prioritas tinggi kepada lingkungan hidup, sampai standar kehidupan mereka terpenuhi .
Bagaimana mereka bisa memiliki sebuah mobil bertenaga hydrogen yang saat ini di klaim sebagai salah satu yang ramah terhadap lingkungan kalau untuk bayar angkutan kota saja susah, bagaimana mereka dapat memiliki sanitasi air yang baik kalau mereka mandi, mencuci dan buang air di sungai. Bagaimana mereka dapat memiliki atap ber solar system kalau atap yang saat ini saja tidak selalu bisa menahan derasnya hujan yang turun.
Mungkin bagi sebagian orang hal ini adalah kecil atau bahkan tidak mereka perdulikan sama sekali. Tapi sebenarnya hal ini adalah rumit, penting dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerusakan lingkungan yang telah terjadi saat ini.
Di Indonesia saja kerusakan lingkungan berbentuk polusi udara dan polusi air sudah sedemikian parahnya. Pemerintah menghabiskan sekitar 400 juta dolar AS pertahunnya hanya untuk mengurusi polusi udara yang memang sebagian besar di sebabkan oleh kendaraan bermotor yang memang berkembang biak dengan cepat. Polusi udara yang ada kebanyakan dihasilkan oleh sepeda motor yang memang kebanyakan tidak menggunakan catalytics converter ( Pengubah emisi kendaraan bermotor) Dipastikan mereka yang mengendarai sepeda motor adalah mereka yang dikelompokan menengah kebawah. di bantu dengan polusi udara dari kebakaran hutan dan industri – industry seperti industry kimia, minyak, batu bara dan makanan.
Mungkin kita semua dapat membayangkan andaikata uang tersebut di investasikan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang menyerap ribuan tenaga kerja. Bayangkan apabila setiap tahun selalu berdiri perusahaan- perusahaan baru. Berapa ribu tenaga kerja yang terserap? Bayangkan garis kehidupan mereka berubah! Bayangkan mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anaknya! Bayangkan anak-anak mereka menjadi lebih sosialis di banding orang tuanya yang sudah sangat sosialis!
Setidaknya kita tidak dipungut bayaran untuk tetap berkhayal (meminjam kata-kata teman saya)dan tetap optimis bahwa Negara yang “kaya” ini akan menjadi besar esok hari.
aku gak tau dapet artikel ini dari mana,cuma copy paste aja,semoga yang punya gak marah ya :D saya bener" lupa dapet artikel ini dari mana :(